Bawang putih bakar, sebuah inovasi kuliner yang kini semakin populer, ternyata tidak hanya memberikan cita rasa yang lezat tetapi juga menyajikan sejumlah manfaat kesehatan yang luar biasa. Proses pembakaran bawang putih menghasilkan cita rasa yang unik dan aroma yang menggoda, sementara senyawa-senyawa aktifnya tetap terjaga dengan baik. Rasanya yang lebih ringan dan aroma khasnya yang memikat menjadikan bawang putih bakar tidak hanya sekadar tambahan bumbu, melainkan bintang utama yang mampu memikat lidah siapa pun yang menyantapnya. Bawang putih bakar kaya akan antioksidan, sulfur, vitamin C, vitamin B6, mangan, dan selenium. Kombinasi unik ini memberikan fondasi bagi sejumlah manfaat kesehatan yang luar biasa.
Manfaat Bawang Putih Bakar untuk Kesehatan

Berikut ini rangkuman dari manfaat bawang putih bakar untuk kesehatan yang disadur dari beberapa sumber ilmiah.
1. Meredakan Peradangan
Bawang putih bakar, dengan khasiat antiinflamasi dan pengobatan, dapat membantu mengatasi peradangan di dalam tubuh. Untuk meredakan peradangan, kita dapat mencampur bawang putih bakar dengan madu atau mengonsumsinya sebelum tidur untuk membantu menjaga stamina tubuh dan mengurangi rasa pegal.
2. Menurunkan Kadar Kolesterol
Penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa senyawa aktif bernama allicin dalam bawang putih bakar dapat melawan kadar kolesterol tinggi. Sifat antioksidan, antikoagulan, dan antiinflamasi allicin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Beberapa studi menunjukan, kandungan sulfur pada bawang putih dapat memperbesar pembuluh darah, meningkatkan aliran darah, dan membantu mencegah tekanan darah tinggi. Bawang putih bakar juga berperan dalam menstabilkan tekanan darah, menjaga detak jantung agar tetap normal, dan memberikan kontribusi besar untuk kesehatan jantung secara keseluruhan.
4. Mengobati Luka Luar
Bawang putih bakar efektif digunakan untuk mengobati luka luar, seperti jerawat, kutu air, dan luka kecil lainnya. Penggunaan bawang putih bakar sebagai obat luar dapat membantu mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
5. Mengatasi Gangguan Pencernaan
Tekstur lebih lembut dari bawang putih mentah membuatnya mudah dicerna dan baik untuk kesehatan pencernaan. Bawang putih bakar membantu mengatasi masalah pencernaan seperti seperti asam lambung, mual, dan sindrom iritasi usus besar (IBS) dengan mengurangi peradangan di saluran pencernaan.
6. Mencegah Kanker
Hasil penelitian ilmiah menunjukan, kandungan antioksidan dan sulfur dalam bawang putih bakar membantu melawan radikal bebas dan zat karsinogenik penyebab kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
7. Meningkatkan Sistem Imun
Sifat antibakteri dan virus dalam bawang putih mampu melawan bakteri dan penyakit, meningkatkan sistem imun, dan membuat tubuh lebih tangguh. Bawang putih bakar juga diklaim dapat melawan infeksi, berperan sebagai antiseptik, dan menghancurkan virus-virus yang berusaha merusak kesehatan, hal ini sejalan dengan beberapa hasil studi penelitian.
8. Mengurangi Stres dan Kelelahan
Selain manfaat kesehatan fisik, bawang putih bakar juga dapat memberikan manfaat psikologis. Aroma yang dihasilkan oleh bawang putih bakar dapat memberikan efek relaksasi, membantu mengurangi tingkat stres dan kelelahan. Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan kesehatan mental kita.
Cara Mengolah Bawang Putih Bakar
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari bawang putih bakar, penting untuk mengolahnya dengan benar. Berikut langkah-langkah sederhana:
- Panaskan oven pada suhu 150-200 derajat Celsius.
- Kupas bawang putih untuk memudahkan pemanggangan.
- Tempatkan bawang putih dalam loyang dan beri minyak zaitun.
- Campur dengan madu untuk meningkatkan manfaatnya.
- Tutup dengan aluminium foil dan panggang selama 50-60 menit.
- Dinginkan sejenak, lalu pisahkan dari kulit.
Dengan segudang manfaatnya, bawang putih bakar bisa menjadi pilihan alami untuk meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. Namun, konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi medis tertentu sebelum mengonsumsinya secara rutin. Demikianlah ulasan tentang manfaat bawang putih bakar, semoga bermanfaat.
Baca juga:
- 16 Manfaat Black Garlic untuk Kesehatan dan Cara Membuatnya
- Manfaat Sit Up untuk Kesehatan
- 13 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
Referensi
- Song, X., Wang, Y., Gao, L., & Zuo, J. (2021). Biological functions of diallyl disulfide, a garlic-derived natural organic sulfur compound. *Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2021*, 5103626. https://doi.org/10.1155/2021/5103626
- De Greef, D., Barton, E. M., Sandberg, E. N., Croley, C. R., Pumarol, J., Wong, T. L., Das, N., Bishayee, A. (2021). Anticancer potential of garlic and its bioactive constituents: A systematic and comprehensive review. Seminars in Cancer Biology, 73, 219–264. https://doi.org/10.1016/j.semcancer.2020.11.020
- Bayan, L., Koulivand, P. H., & Gorji, A. (2014). Garlic: A review of potential therapeutic effects. Avicenna Journal of Phytomedicine, 4(1), 1–14. https://doi.org/10.22038/ajp.2014.1741
- Ansary, J., Forbes-Hernández, T. Y., Gil, E., Cianciosi, D., Zhang, J., Elexpuru-Zabaleta, M., Simal-Gandara, J., Giampieri, F., & Battino, M. (2020). Potential health benefit of garlic based on human intervention studies: A brief overview. Antioxidants, 9(7), 619. https://doi.org/10.3390/antiox9070619
- Ried, K., Toben, C., & Fakler, P. (2013). Effect of garlic on serum lipids: An updated meta-analysis. Nutrition Reviews, 71(5), 282–299. https://doi.org/10.1111/nure.12012
- Rahman, K., & Lowe, G. M. (2006). Garlic and cardiovascular disease: A critical review. The Journal of Nutrition, 136(3 Suppl), 736S–740S. https://doi.org/10.1093/jn/136.3.736S
- Shamsi, T. N., Parveen, R., & Afreen, S. (2017). Antioxidant and anti-inflammatory potential of garlic: A review. Journal of Medicinal Plants Studies, 5(6), 141–146. https://doi.org/10.22271/plants.2017.v5.i6b.06
- Arreola, R., Quintero-Fabián, S., López-Roa, R. I., Flores-Gutiérrez, E. O., Reyes-Grajeda, J. P., Carrera-Quintanar, L., & Ortuño-Sahagún, D. (2015). Immunomodulation and anti-inflammatory effects of garlic compounds. Journal of Immunology Research, 2015, 401630. https://doi.org/10.1155/2015/401630
- Nicastro, H. L., Ross, S. A., & Milner, J. A. (2015). Garlic and onions: Their cancer prevention properties. Cancer Prevention Research, 8(3), 181–189. https://doi.org/10.1158/1940-6207.CAPR-14-0172
- Borek, C. (2006). Garlic reduces dementia and heart-disease risk. The Journal of Nutrition, 136(3 Suppl), 810S–812S. https://doi.org/10.1093/jn/136.3.810S
- Tsao, S. M., & Yin, M. C. (2001). In vitro antimicrobial activity of four diallyl sulphides occurring naturally in garlic and Chinese leek oils. Journal of Medical Microbiology, 50(7), 646–649. https://doi.org/10.1099/0022-1317-50-7-646